Past #1

past-minhyo1510

Title Past #1

Author minhyo1510

Cast Kwon Yuri, Oh Sehun, Cho Kyuhyun, Other Cast

Rating PG-15

Length Chaptered

Genre Action, Sad, Crime, Angst

Credit by rosaliaaocha@artfantasy

 

 

~”~”~”~”~

“Kwon Yuri”

Merasa namanya dipanggil, sontak gadis berpakaian serba hitam itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri meja besar dengan yeoja cantik yang tersembunyi di balik meja tersebut.

“aku disini” ujar Yuri saat ia sudah berada tepat di depan meja raksasa.

“Yuri-sshi, lama tidak berjumpa. Dan aku ucapkan selamat datang kembali. Ah ya, ini tugas dan misimu. Kau akan mendapat partner yang handal, informasi lebih lanjut ada di dalam proposal itu. Selamat bekerja”

Yeoja cantik itu tersenyum saat mengeluarkan untaian kalimat dari mulutnya. Awalnya Yuri hanya diam menanggapinya, namun akhirnya Yuri tersenyum juga sebagai balasan sikap ramah yeoja cantik itu.

“ne, khamsaeyo Tiffany-sshi”

Yuri menatap sekilas map coklat yang ada di genggaman tangannya lalu menghela nafas. Dengan gontai ia berjalan perlahan menuju ruangan di ujung lorong yang sepi, seolah ruangan itu terisolasi dari dunia luar.

Dengan santai, Yuri membuka pintu ruangan itu lalu masuk ke dalamnya. Gelap, ya sangat gelap tanpa penerangan apapun. Lagi, Yuri tak ambil pusing. Ia memilih bergelap-gelapan sambil duduk termangu di atas sofa yang terdapat di ruangan itu.

“welcome back, Kwon Yuri” ucap seseorang. Dan ternyata di ruangan itu tak hanya ada Yuri seorang.

“ne, gomawo Kai~ah”

Tiba-tiba saja lampu di ruangan itu menyala menerangi setiap sudut ruangan terisolasi itu. Disusul dengan tepukan tangan riuh dari pemuda berkulit kecoklatan yang telah ada di ruangan itu sebelum Yuri.

“waeyo? Kenapa wajahmu seperti itu noona? Bukankah seharusnya kau senang kembali menjadi anggota detektif disini?”

Yuri mengangguk perlahan. “ne, aku senang. Tapi aku masih tak terima kalau diriku mengalami amnesia ringan karena misi yang lalu” ujar Yuri kembali berwajah muram.

Kai tersenyum, ia memang tak mengerti apa yang dirasakan Yuri kini. Tapi Kai berusaha memahaminya. “Noona, lupakanlah. Yang terpenting kau baik-baik saja, dan misi itupun sudah selesai dengan baik”

“hmm” gumam Yuri sambil tersenyum kecil. Kini Yuri beralih pada map coklat yang berisi misinya yang sempat ia abaikan tadi. Dengan cekatan Yuri membuka map coklat itu dan membaca dengan teliti sebuah proposal di dalamnya.

“oh?! Apa kau sudah mendapat misi baru noona?”

“ne, tiffany mengatakan kalau aku akan mendapatkan partner yang handal dalam misi ini”

Kemudian Yuri kembali fokus menelaah setiap kata yang terdapat dalam proposal itu. Dan tiba-tiba saja saat Yuri sampai pada kata terakhir, entah kenapa proposal itu justru terjun bebas dari genggaman yeoja berambut hitam tersebut.

Jelas Kai yang melihat itu dibuat heran plus cemas oleh kelakuan Yuri yang tiba-tiba saja menjatuhkan proposal itu. “waeyo noona? Gwenchanayo?” tanya Kai dengan ekspresi cemas sambil menghampiri Yuri dan duduk di sampingnya.

“ah, aku tidak apa-apa. Hanya merasa sedikit pusing”

Kai hanya mengangguk, walaupun rasa cemasnya akan Yuri masih menghinggapinya. Kai membantu Yuri untuk mengambil dan membereskan proposal yang terjatuh tadi. Tak hanya berniat membantu, dengan itu Kai juga bisa tahu hal apa yang membuat Yuri pusing seketika.

Yuri bangkit dari duduknya dan berjalan menuju toilet. Dan kesempatan Kai untuk menyelidiki pun bertambah. Dengan cepat namun teliti Kai membaca proposal itu, awalnya tidak ada yang aneh dengan proposal itu. Namun sama seperti Yuri, saat ia sampai pada kata terakhir kini Kai paham apa yang menyebabkan Yuri pusing.

“Kai~ah, kau kenapa?” tanya Yuri saat ia melihat Kai duduk melamun.

Dengan cepat Kai kembali ke alam sadarnya lalu menggelengkan kepalanya. Bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. “oh ne noona, ayo kembali. Semua yang ada di Divisi X sudah menunggu kita”

~”~”~”~”~

“Yuri noonaaaa. Selamat datang kembali. Yeaaay” sorak membahana dari Tao saat Yuri datang bersama Kai.

Yuri hanya tersenyum membalas sambutan Tao. Jujur saja pusing di kepala Yuri masih menemaninya, dan ia tidak mau melihat semua temannya khawatir dengan keadaannya. Maka dari itu Yuri berusaha bersikap senormal mungkin.

“Yuri~ah” panggil seseorang membuat Yuri memutar badannya mengahadap ke pemilik suara yang memanggilnya.

“Yunho sunbae” sapa Yuri dengan senyum lebar.

Yunho menghampiri Yuri lalu memeluknya. “syukurlah kau pulih dengan cepat. Aku sangat takut kemungkinan yang terburuk terjadi padamu. Oh ne, kenapa kau memanggilku sunbae? Tidak seperti biasanya”

Kekehan pelan keluar dari mulut mungil Yuri. “gwenchana Yunho oppa… tapi walaupun aku pulih dengan cepat, tetap saja aku mengalami amnesia” ujar Yuri yang kini kembali muram.

Sehun, Tao, Kai dan Yunho juga ikut terdiam, namun Yuri langsung tersenyum lagi ketika sadar kalau ia memperburuk keadaan. “Yuri…” panggil Yunho dengan nada lirih, bagaimana pun juga ia merasa bersalah.

“gwenchana. Aku juga tidak terlalu memikirkannya. Yang aku lupakan juga hanya dalam jangka waktu misi sebelumnya. Dan bukankah misi sebelumnya berjalan dengan lancar? Jadi apa yang harus aku khawatirkan? Dan yang terpenting aku masih mengingat diriku dan kalian semua” ujar Yuri dengan senyum yang mengembang.

Yunho dan Kai tersenyum. Tao begitu terharu mendengar Yuri berbicara oleh karena itu, Tao langsung memeluk erat Yuri. Melepas rindu karena Yuri tak sadarkan diri selama satu bulan di Rumah Sakit dengan keadaan koma.

Berbeda dengan Sehun, ia yang berada di pojok ruangan hanya termenung melihat canda tawa Yuri dengan Tao. Lalu ketika melihat Yuri tertawa saking senangnya, kini Sehun tersenyum miris.

“Yuri, ada yang ingin ku bicarakan denganmu” ucap Yunho membuat Yuri menghentikan candanya dengan Tao. “Sehun, Tao, dan Kai, kalian duduklah dan dengarkan aku bicara dengan Yuri”

Kai, Tao dan Sehun sontak langsung menuruti perintah Yunho. Selain Yunho yang tertua, dan senior mereka, Yunho juga merupakan ketua Divisi X yang mereka naungi di kantor Detektif ternama di Korea itu. Yuri juga ikut duduk, di sebelah Kai dan berhadapan dengan Sehun.

“Divisi X yang telah menjadi prioritas utama kita selama 5 tahun ini bekerja dalam misi yang berhubungan dengan masalah nasional ataupun internasional Korea. Jelas sangat berat, dan hasil pekerjaan kita juga sangat berpengaruh untuk Korea. Sebagai ketua, aku sangat bertanggung jawab atas kalian, selama 5 tahun sejujurnya aku sangat takut sesuatu hal yang tidak diingikan terjadi pada kalian” ujar Yunho dengan bijak.

“lalu… Yuri~ah” Yunho melanjutkan kalimatnya sambil menatap Yuri. “aku bangga padamu yang bisa menyelesaikan misi sebelumnya sendirian. Tapi jujur, aku merasa bersalah kepadamu karena membiarkanmu mengerjakan misi itu sendiran yang mengakibatkan kau dilarikan ke Rumah Sakit dengan keadaan kritis.”

Yuri menatap Yunho lalu tersenyum. Tanpa bicara apa-apa, menghormati Yunho untuk menyelesaikan kalimat panjangnya.

“1 bulan kau koma. Pikiranku sungguh kacau saat itu, aku takut terjadi apa-apa padamu. Dan hal itu membuka pemikiran baru untukku” semua yang ada di ruangan itu semakin dibuat penasaran oleh lanjutan kalimat Yunho.

“Yuri, kau satu-satunya anggota yeoja di Divisi X ini. Dan kau pun tahu kalau di kantor ini, Divisi X lah yang terpenting sekaligus yang terberat. Aku  tidak ingin hal yang lebih buruk terjadi padamu, oleh karena itu aku memutuskan untuk memindahkanmu ke dalam Divisi Informasi”

Hening. Semua terdiam dalam pikiran masing-masing. Raut wajah semua orang di dalam ruangan itu muram, pandangan mata pun sayu. Tapi keheningan mereda saat Yuri mendongakkan kepalanya dan tersenyum.

“oppa…. ah ani, Yunho sunbae. Seperti yang kau katakan, Divisi X ini telah ada 5 tahun yang lalu, dan selama itu juga kita bekerja sama. Bahkan aku menganggap kalian adalah keluargaku. Karena memang aku tak punya keluarga selain kalian. Sebagai satu-satunya yeoja aku malah merasa sangat senang berada di Divisi X ini. Karena aku pasti akan dijaga oleh ksatria hebat seperti kalian.

Yunho sunbae pasti juga tahu sampai mana kemampuanku, kan? Bukankah aku cukup hebat? Jangan hanya karena koma selama 1 bulan, Yunho sunbae memintaku untuk mengganti Divisi karena mencemaskanku. Aku bahkan pernah mengalami patah tulang rusuk dan terkena tembakan 5 kali 2 tahun lalu. Bagiku yang sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan kejadian 2 tahun yang lalu. Aku akan tetap disini, karena disinilah keluargaku berada”

Semuanya tersenyum menanggapi kebijakan Yuri. Yunho pun sama, kini ia  memeluk erat Yuri. Tapi Tao langsung melepaskan pelukan mereka dan kemudian malah memeluk  Yuri. Kai pun langsung protes. “YA! Huang Zi Tao! Kenapa kau terus memonopoli Yuri noona? Aku saja belum sempat kebagian memeluknya. Sekarang berikan Yuri noona padaku!”

“Apa kau bilang? Memangnya Yuri noona itu barang?! Dia itu milikku, kau tidak boleh menyentuhnya!” giliran Tao yang protes.

Yuri dan Yunho hanya tertawa melihat pertengkaran Tao dan Kai yang tidak ada habisnya. Lain dengan Sehun, ia masih duduk diam di posisi semulanya sambil memperhatikan Yuri yang tengah tersenyum senang. Kemudian Sehun menunduk tatkala Yuri menyadari kalau Sehun menatapnya lalu membagi senyum manisnya pada namja muda itu.

“noona, tidakkah kau tahu? Kau bukan hanya koma selama 1 bulan dan mengalami amnesia ringan. Kau terancam noona, karena itu Yunho hyung berusaha mengamankan dirimu. Kami bukan ksatriamu, kami tidak bisa melindungimu. Misi sebelumnya, yang kau lupakan itulah hal terberat untukmu noona”

~”~”~”~”~

Tanpa terasa hari sudah berganti. Hari ini Yuri sudah harus bekerja efektif. Karena kemarin semua anggota Divisi X meninggalkan pekerjaan untuk menyambut kedatangan Yuri kembali.

“lho? Kenapa sepi sekali disini?” heran Yuri saat memasuki markas Divisi X yang hanya ada Yunho dan Sehun.

Yunho tersenyum menyambut kedatangan Yuri lalu menyuruh yeoja itu duduk disebelahnya. “Kai dan Tao memiliki misi bersama yang harus dilaksanakannya sekarang. Kau pun sama, kan? Kudengar kau akan menjalankan misi bersama Sehun dan tambahan dari Divisi Intel. Siapa dia?”

“aku lupa namanya. Tunggu…” jawab Yuri lalu membuka tasnya dan mengambil proposal misinya. “namanya Cho Kyuhyun”

“uhuk” tiba-tiba saja Yunho terbatuk. Segera Yuri menyodorkan air mineral yang kebetulan ada di hadapannya. Dan tanpa berpikir panjang, Yunho langsung meneguk habis air itu. “Gomawo”

Yuri hanya mengangguk lalu menatap Yunho heran. “tapi oppa kenapa? Saat aku menyebutkan nama Cho Kyuhyun raut wajah oppa berubah dan sepertinya oppa sangat terkejut. Ada apa dengan namja itu?”

Jelas Yunho terlihat sangat gugup dengan lontaran kalimat yang diajukan Yuri padanya. Sedangkan Sehun yang acuh –namun sebenarnya sangat peduli- kini menatap Yuri lalu Yunho bergantian. Tentu Sehun bungkam, namun sebenarnya ialah yang sangat mengetahui apa yang terjadi pada namja bernama Cho Kyuhyun itu.

“ah ani…” bohong Yunho. “aku bahkan baru mendengar nama itu di kantor ini. Aku tersendak karena teringat laporan pengamatan yang salah ku ketik kemarin”

Mulut Yuri kini berbentuk huruf o, ia pun menganggukkan kepalanya. “apa hanya aku dan Sehun yang akan menjalankan misi bersama? Kenapa oppa tidak?”

“aku memiliki misi tunggal. Karna itu aku digantikan dengan namja bernama Kyuhyun itu”

Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu. Refleks Yuri, Sehun serta Yunho mengalihkan pandangan mereka pada pintu ruangan yang kini kembali hening. Saat Sehun hendak membukakan pintu, dengan semangat Yuri mendahuluinya.

“biarkan aku saja” ucap Yuri antusias lalu berlari kecil menuju pintu.

Dan sedetik kemudian pintu itu terbuka menampakkan seorang namja dengan ekspresi datar mengenakan kaos hitam dengan jeans denim berdiri santai di ambang pintu. Mereka –Yuri dan namja itu- saling berhadapan.

Namja itu menatap Yuri datar, tapi berbeda dengan Yuri. Walaupun ia sama datar ekspresinya, tapi sekelebat bayangan sekilas muncul di benaknya. Dan hal itu menyadarkan Yuri untuk kembali ke alam sadar.

“silahkan masuk” ucap Yuri sopan mempersilahkan namja itu masuk mendahuluinya.

Sehun terus memperhatikan perubahan raut wajah Yuri. Kini Sehun benar-benar merasakan takut. Ia hanya bisa menyatukan genggaman kedua tangannya sambil terus memperhatikan setiap inchi gerak-gerik Yuri.

Namja itu menunduk memberi hormat. “annyeonghaseyo, nan Cho Kyuhyun imnida” sapa namja yang bernama Kyuhyun itu memperkenalkan dirinya pada Yuri, Sehun dan Yunho.

Yunho mempersilahkan Kyuhyun untuk duduk. Sementara Yuri yang sebelumya telah duduk di posisi awalnya melamun, ia merasa sangat familiar dengan intonasi suara Kyuhyun, padahal mereka baru pertama kali bertemu saat ini. Dan –lagi- Sehun menyadari keheranan Yuri.

“kurasa kami tidak perlu memperkenalkan diri padamu, kan?”

Kyuhyun tersenyum simpul. “aniyo sunbaenim. Sebagai Divisi X, jelas semua orang di kantor ini mengetahui kalian. Dan ini suatu kehormatan untukku bisa berkerja sama dengan anggota Divisi X”

Kyuhyun pun membagi senyumnya pada Yuri, sedangkan Yuri hanya diam. Sesuatu memaksakan dirinya untuk mengingat hal yang ia lupakan. Dan perasaan tak jelas kini berkecamuk di hatinya. Sehun yang terus mengamati Yuri kini membagi tatapan tajamnya pada Kyuhyun, namun Kyuhyun tetap tersenyum.

“ah aku melupakan sesuatu, aku harus menjalankan misi tunggalku. Aku harus pergi sekarang” ujar Yunho lalu beranjak menuju pintu keluar dengan koper kecil di genggamannya. Tapi sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu. Yunho menoleh ke arah Sehun dan Kyuhyun. “tolong jaga Yuri. Jangan biarkan ia terluka atau lecet sedikit pun”

Yuri hanya tersenyum melihat Yunho yang bahkan sudah tak tampak lagi. Kyuhyun juga tersenyum, tapi dengan berbeda makna. Sehun? Sama seperti sebelumnya. Lagi, lagi, dan lagi ia hanya memperhatikan raut wajah Yuri yang berubah.

~”~”~”~”~

“Ya! Oh Sehun! Apa yang kau lakukan?” teriak Yuri risih saat Sehun selalu menempel dengannya, bahkan ketika tubuh Yuri bergeser satu inchi pun, maka Sehun akan melakukan hal yang sama.

Sehun tersenyum singkat. “aku rindu padamu noona. Aku tidak mau kau kembali terluka, oleh karena itu aku akan selalu ada disisimu. Sesuai janjiku dengan diriku sendiri,  Yunho hyung serta Tao dan Kai.

“aissh, tapi tidak begini juga. Jangan terlalu menempel denganku!” seru Yuri sambil berusaha mendorong tubuh Sehun untuk menciptakan jarak di antara mereka.

Kyuhyun datang entah dari mana, dan saat ia melihat Sehun yang menempel pada Yuri, Kyuhyun hanya bisa melihat mereka dengan tatapan sendu. Kyuhyun menundukkan kepalanya. “Donghae~ah…” gumamnya menyebutkan nama Donghae.

“Kyuhyun-sshi!” teriak Yuri dari kejauhan saat ia tidak sengaja melihat Kyuhyun yang melamun. Kyuhyun refleks melihat Yuri. Yuri melambaikan tangannya, menyuruh Kyuhyun untuk menghampiri mereka –Yuri dan Sehun-. Kyuhyun tersenyum lalu berjalan ke arah Yuri dan Sehun.

“mianhe, apa aku membuat kalian menunggu?” tanya Kyuhyun ramah.

“ah aniyo, kau juga jangan terlalu formal pada kami” ungkap Yuri sambil menunjuk dirinya dan Sehun. “santai saja” lanjutnya.

Kyuhyun merogoh saku celananya, mengeluarkan kunci mobil dari sana. “kajja” ucapnya lalu segera masuk ke dalam mobil. Disusul Yuri yang memilih duduk di belakang dan Sehun yang di paksa Yuri untuk duduk disamping kursi pengemudi –Kyuhyun-.

Perjalanan dimulai dengan keheningan. Terutama kecanggungan yang dibuat Kyuhyun dan Sehun. Alhasil Yuri pun ikut terlibat, padahal Yuri sudah berusaha mencairkan suasana dengan obrolan ringan. Tapi di respon singkat oleh Kyuhyun maupun Sehun.

“misi ini…” ucap Sehun pada akhirnya. “apa tidak terlalu berbahaya untukmu noona?” tanya Sehun melirik Yuri dari kaca di hadapannya.

Yuri diam sejenak memikirkan jawabannya. “misi kali ini mencari teroris yang bersembunyi di pedalaman hutan perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara, kan? Sangat berbahaya menurutku. Banyak hal yang mungkin terjadi, diterkam binatang buas, tersesat, terkena jebakan yang di buat teroris, bahkan bertarung dengan teroris itu. Kemungkinan yang terburuk adalah menjadi sandera Korea Utara karena kita melewati perbatasan tanpa izin”

Mendengar jawaban dari Yuri, pandangan Kyuhyun dan Sehun kini terfokus pada yeoja itu melalui kaca di depan mereka. Yuri kemudian juga memandang kaca yang menjadi alat interaksi mereka. “tapi percayalah. Baru kali ini aku merasakan rasa santai saat mengerjakan misi. Dan banyak hal yang lebih buruk dari kemungkinan buruk yang aku sebutkan tadi yang sudah terjadi padaku 5 tahun belakangan ini”

“Yuri-sshi, kau yeoja terhebat yang pernah aku temui” ujar Kyuhyun membuat rona merah di pipi Yuri kini memancar. Sedangkan Sehun hanya memasang wajah datarnya.

Mereka kini sudah sampai di tepi hutan rimbun dengan berbagai macam flora dan fauna. Terpaksa mereka harus meninggalkan mobil mereka karena akses jalan yang tidak memungkinkan di dalam hutan. Sehun dan Kyuhyun berkemas membawa beberapa barang bawaan mereka seperti tenda, persediaan makanan, pakaian, senjata, alat pelacak, dll. Sementara Yuri hanya berlenggang, sebab Sehun melarangnya membawa barang-barang mereka bahkan yang ringan sekalipun.

“hari sudah gelap, kurasa kita sudah ada di tengah hutan. Lebih baik kita bermalam disini” ujar Kyuhyun lalu mendirikan tenda. Yuri pun menyiapkan makanan, tapi Sehun nampak kebingungan.

“kau kenapa Sehun~ah?” tanya Yuri yang melihat Sehun hanya celingak-celinguk tidak jelas.

Sehun menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu menatap Kyuhyun yang sudah selesai mendirikan tenda. “kemana tenda yang satu lagi hyung?” tanya Sehun –yang akhirnya memulai pembicaraan dengan Kyuhyun-.

“ah, aku meninggalkannya di mobil karena berat. Bukankah satu sudah cukup untuk kita?” jawab Kyuhyun dengan tampang polosnya. Sementara Yuri sudah terbatuk-batuk karena tersendak saat mendengar jawaban Kyuhyun selagi ia menyicipi makanan yang ia buat.

“Ya! Uhuk,,,uhuk. A..apa kau bilang?” protes Yuri namun terbata karena ia masih merasa sakit akibat tersendak.

Sehun segera mengambil air mineral untuk Yuri. Sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum polos seperti anak kecil yang suci. “gwenchana Yuri-sshi, dengan kita bersama maka kita akan lebih aman. Aku juga tidak bisa membiarkan kau tidur sendirian tanpa awasan dari aku maupun Sehun”

Kini Yuri hanya bisa mendesah pasrah, toh yang dikatakan Kyuhyun pun ada benarnya. Lagipula kalau Sehun maupun Kyuhyun bertindak macam-macam, mungkin Yuri akan terselamatkan oleh kemampuan judonya.

~”~”~”~”~

Hari telah gelap, udara semakin dingin, suara binatang pun memenuhi pendengaran Kyuhyun, Sehun dan Yuri. Mau tak mau kini mereka harus berlindung di dalam tenda yang pas-pasan untuk tubuh mereka bertiga.

“apa kalian tidak mengantuk?” tanya Yuri sambil melirik Sehun dan Kyuhyun yang membisu.

Sehun menggeleng, sementara Kyuhyun tersenyum singkat pada Yuri. “aniyo. Aku belum mengantuk” jawab namja berkulit pucat itu.

“aku mengantuk. Aku akan tidur duluan. Ingat! Kalau kalian berbuat macam-macam padaku, aku bersumpah kalian tidak akan bisa melihat mentari pagi lagi!” ancam Yuri membuat Kyuhyun maupun Sehun bergedik ngeri.

Yuri merangkak menuju tengah tenda. Tepat di sebelah kanan ada Sehun yang masih menunduk dan di kiri ada Kyuhyun yang entah melakukan hal apa. Yuri pun kini berbaring berselimutkan katun tebal yang hampir membungkus seluruh tubuhnya, mengingat cuaca yang sangat dingin malam ini.

Sehun menghela napasnya saat melirik Yuri yang sekarang benar-benar terlelap di bawah alam mimpi. Sehun pun mencuri-curi pandang pada Kyuhyun, masih dengan keadaan duduk meringuk karena dingin dan kepala yang menunduk ke alas tenda.

“Kyuhyun-sshi…” panggil Sehun dengan nada rendah, berjaga-jaga agar Yuri tidak terganggu. Kyuhyun yang mendengar hanya bisa menatap heran Sehun yang masih menunduk. “ah, aniyo. Seharusnya aku memanggilmu ‘hyung’, benarkan?” tanya Sehun dengan nada agak malas.

Kyuhyun tersenyum sekilas. “sesukamu saja…” jawabnya lembut.

“aku hanya ingin bertanya pertanyaan singkat padamu…” ujar Sehun lalu memberanikan dirinya untuk menatap Kyuhyun. “waeyo, hyung?” lanjutnya ketus.

“mwo?” tanya balik Kyuhyun yang memang tidak mengerti pertanyaan ‘waeyo hyung?’ dari Sehun.

Senyum sinis kini terlihat di wajah tampan Sehun. “waeyo? Kenapa kau bisa kembali berkerja sama dengan Divisi X? Menurut peraturan kau tidak akan diizinkan lagi untuk terlibat misi bersama Divisi X apalagi karena kejadian pada misi sebelumnya. Kenapa kau juga bertindak seolah tidak terjadi apa-apa, bahkan pada Yuri noona sekalipun. Kenapa kau bertindak seperti ini? Memasang senyum manis seolah kau tak bersalah?”

Segelintir pertanyaan melesak keluar dari mulut Sehun. Dengan napas tersenggal, hembusan napas berat, mata merah, dan tonjolan urat leher yang berarti sedang menahan amarah kini tergambar jelas di wajah Sehun. Wajahnya pun merah padam. Bahkan ia tak sungkan menggunakan bahasa non formal pada Kyuhyun yang notabenenya lebih tua darinya juga berstatus senior di kantornya.

Kyuhyun tersenyum untuk sekian kalinya menghadapi sikap frontal Sehun. “wae? Nan molla” jawab Kyuhyun singkat dengan tenang, berbanding terbalik dengan keadaan Sehun yang emosional. “Sehun~ah, itu masa lalu. Yang berarti sudah lalu. Untuk apa kau pikirkan lagi? Itu hanya akan menghambat langkahmu untuk maju. Kita hanya perlu melihat ke depan, apa yang sudah lalu biarlah berlalu. Tak perlu kau ingat atau bicarakan lagi”

Wajah Sehun kini benar-benar merah. Tangannya mengepal, bahkan napasnya memburu. Ia menatap Kyuhyun dengan pandangan penuh amarah. Sehun menjamin, jika tidak ada Yuri disitu, ia pasti akan melepaskan semua amarahnya di wajah Kyuhyun dengan sekali pukul.

“hyung” panggil Sehun dengan suara berat.

Kyuhyun menatap Sehun sekilas dengan wajah teduhnya. “aku mengantuk sekarang. Bisakah pembicaraan ini kita lanjutkan esok? Aaah, lebih baik tidak usah dilanjutkan karena topik pembicaraan ini sudah lalu, tidak baik di singgung lagi. Selamat malam…” ujar Kyuhyun lalu merebahkan dirinya di samping Yuri.

~”~”~”~”~

Srek…Sreek

Yuri terbangun ketika mendengar suara semak-semak bergesekan. Yuri melirik ke arah Sehun dan Kyuhyun yang masih terlelap di sampingnya. Dengan berbekal rasa penasaran, Yuri pun memberanikan dirinya merangkak dan hendak membuka penutup tenda. Namun…

Grep!

Yuri sangat amat terkejut saat tubuhnya di bekap dari belakang, ia tidak bisa bergerak. Mulutnya pun mengalami hal yang sama sehingga ia sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara, bahkan Yuri bisa merasakan hembusan nafas sang pelaku. Kini tubuh Yuri bergetar ketakutan.

Pelaku itu semakin merapatkan dirinya pada Yuri. “sst, ini aku” ujar orang itu. Kini Yuri bisa bernapas lega saat mengetahui yang membekapnya adalah Kyuhyun.

Kyuhyun melepaskan pelukannya lalu menyelipkan pisau lipat di saku Yuri dan memberinya pistol. Ia bergerak mendahului Yuri kemudian membuka penutup tenda dengan amat pelan sehingga tidak menimbulkan suara. Dengan senter kecil Kyuhyun memberanikan diri keluar tenda lebih dulu diikuti Yuri di belakangnya.

Perlahan Kyuhyun berjalan mendekati semak belukar yang berada di belakang tenda mereka dan tidak lupa pistol di tangan kanannya. Hanya tinggal 10 cm lagi mencapai semak belukar itu, Kyuhyun dengan segera menyergap ke semak-semak. Yuri pun bersiaga dengan menodongkan pistolnya ke arah Kyuhyun yang langsung menerjang.

“haaah, tidak ada apa-apa disini” ucap Kyuhyun ketika ia tidak menemukan apa-apa di semak belukar itu. Yuri pun menghela napas lega lalu menyimpan pistolnya lagi.

Yuri berjalan lebih dulu memasuki tenda, tapi sesuatu seperti melewati kakinya. Yuri pun kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh, untungnya dengan sigap Kyuhyun menangkapnya. Namun mereka tetap tidak beruntung, karena keduanya terjatuh ketika Kyuhyun tensandung akar pohon.

Kyuhyun terjatuh tepat di atas tubuh Yuri, untungnya ia masih bisa menopang tubuhnya dengan keduanya lengannya sehingga tidak memberatkan Yuri yang di timpanya. Dan kepala Yuri pun selamat dari benturan karena tertahankan dengan telapak tangan Kyuhyun yang sebelumnya telah bersiaga.

Keduanya terpaku selama beberapa saat. Kedua manik Kyuhyun menatap lekat mata Yuri. Yuri pun melalukan hal yang sama. Seakan terbawa suasana, tak terasa wajah Kyuhyun perlahan mendekat ke arah wajah Yuri, sampai ketika Yuri mengerang kesakitan di daerah kepalanya.

“Akh!” ringis Yuri menekan kepalanya yang terasa nyeri.

Kyuhyun dengan sigap membantu Yuri berdiri. “gwenchana?” tanya Kyuhyun dengan wajah yang sangat memancarkan kecemasan. Yuri hanya menggelengkan kepalanya, berusaha bertindak baik-baik saja.

Dan entah mengapa sakit kepala Yuri hilang, namun kini dadanya yang sesak. Bahkan Yuri harus bersusah payah untuk mengatur napasnya. “ne, nan gwenchana” jawab Yuri singkat lalu mendahului Kyuhyun masuk ke dalam tenda.

Sebelum mengikuti Yuri masuk ke dalam tenda, Kyuhyun kembali menoleh ke belakang –ke arah semak belukar itu tepatnya- dan ternyata disana hanya ada beberapa kelinci hutan yang bersarang. Mungkin sesuatu yang lewat di kaki Yuri juga salah satu dari kelinci berbulu coklat kehitaman itu.

Saat Kyuhyun masuk ke dalam tenda, ia melihat Yuri sudah kembali terlelap di pojok tenda sambil meringkuk membelakangi Sehun yang kebetulan berada di tengah –sebelum Yuri mengubah posisi tidurnya-. Tapi tanpa Kyuhyun sadari, Yuri masih terjaga karena ia merasa gelisah dengan perasaan aneh yang tiba-tiba menyerangnya.

~”~”~”~”~

Yuri terbangun dari tidurnya, namun perasaan tak nyaman di hatinya masih berbekas sampai sekarang, tapi Yuri baru sadar kalau hanya ia yang ada di tenda. Yuri pun keluar tenda, sayangnya tidak ada tanda-tanda dari Sehun maupun Kyuhyun.

“kemana mereka?” gumam Yuri sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, namun tetap tak ada tanda-tanda mereka.

Pandangan mata Yuri kini menangkap tumpukan kayu kering tepat di samping tenda, oleh karena itu Yuri menyimpulkan kalau mereka –Sehun dan Kyuhyun- sedang mencari persediaan kayu bakar.

Berhubung Yuri termasuk orang yang tidak mau ambil pusing, ia pun kembali masuk ke dalam tenda untuk berganti baju. Yuri hanya memandang kosong kaos berwarna hijau dan coklat di hadapannya, bukan bingung karena ingin memilih yang mana. Tapi ia bingung akan rasa aneh di hatinya.

“noona, apa kau belum bangun?”

Hening saat kalimat itu melesak keluar dari mulut Sehun. Yuri dan Sehun kini mematung dalam keadaan masing-masing. Yuri yang saking terkejutnya saat Sehun mengagetkannya padahal ia sedang memikirkan sesuatu. Tapi keterkejutan Sehun lebih parah, ia harus mematung di depan penutup tenda yang terbuka saat melihat Yuri hanya memakai bra hitam dan hot pants biru dongker.

Yuri heran melihat pandangan aneh Sehun pada dirinya. Dan saat ia menyadari apa yang menjadi fokus penglihatan Sehun, dengan cepat Yuri melemparkan sebuah sepatu kets ke arah Sehun. “KYAAAAAAAAAAA…”

~”~”~”~”~

Tumpukan kayu kering langsung terjatuh dari genggamannya saat Kyuhyun mendengar teriakan yeoja yang ia yakini adalah Yuri. Tanpa peduli lagi dengan tumpukan kayu yang ia kumpulkan dengan susah payah, Kyuhyun langsung berlari ke arah tenda mereka.

Di depan tenda dapat Kyuhyun lihat Sehun yang terduduk lemas di tanah. Tubuhnya tak bergerak seolah kaku, saat itulah Kyuhyun semakin takut akan keadaan Yuri. Saat Kyuhyun ingin masuk ke dalam tenda, dengan cepat Sehun menahannya.

“andwae hyung! Jika kau masih sayang nyawa, tetaplah disini!” ujar Sehun dengan menggelengkan kepalanya cepat. Tapi tatapan matanya tetap fokus pada penutup tenda yang tertutup rapat.

Kyuhyun menghempaskan tangan Sehun kasar, walaupun ia tidak berniat seperti itu. Saat Kyuhyun ingin masuk, tiba-tiba saja Yuri keluar dengan mengenakan kaos coklat seperti batang pohon dan jeans hitam panjang. Dan hal itu justru membuat Kyuhyun terpesona.

“apa yang kalian lihat?” seru Yuri ketus ketika Sehun dan Kyuhyun memandangnya tanpa kedip.

Kyuhyun dan Sehun dengan serempak langsung menggelengkan kepalanya.

Kyuhyun pun hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. ”ng… Sehun~ah. Aku ingin bicra berdua denganmu. Kemarilah!” ujar Kyuhyun mengalihkan perhatiannya lalu menyuruh Sehun untuk mengikutinya yang berjalan menjauh dari tenda –atau yang lebih tepatnya Yuri-.

“ck! Mereka itu kenapa sih? Aneh sekali” kesal Yuri lalu kembali masuk ke dalam tenda.

~”~”~”~”~

“sebenarnya tadi ada apa?” tanya Kyuhyun menatap tajam Sehun.

Dengan malas, Sehun hanya mengangkat bahunya. “waeyo? Apa hyung peduli dengan Yuri noona? Apa yang akan terjadi padanya? Tidak, kan?!” ujar Sehun menekan setiap kata yang ia ucapkan.

”aku sangat peduli padanya. Tubuhku bahkan gemetar saat mendengarnya berteriak”

“bukankah kau takut misi untuk mengamankan Yuri noona gagal?”

Kedua tangan Kyuhyun mengepal, jika saja ia tidak dalam kesadaran penuh, sudah pasti Sehun tak bisa berdiri kokoh di depannya dengan pandangan menusuk bak pisau itu.

“Dengar!” seru Kyuhyun dengan nada ketus lalu menghela napasnya. “kita disini hanya untuk mengamankan Yuri. Sedangkan yang lain berdiri sebagai benteng untuknya. Kita hanya bertugas membawanya ke tempat aman. Aku memang takut terjadi apa-apa padanya. Tapi ternyata kau benar, aku hanya takut gagal dalam misi seperti yang lalu. Tentang kasus Donghae”

Sehun benar-benar dibuat naik pitam oleh Kyuhyun. Kini ia bahkan tak ragu mencengkram erat kerah baju Kyuhyun. Matanya melotot menatap Kyuhyun dengan pandangan hina. Satu kepalan tangan kanannya sekarang melayang menuju rahang pipi Kyuhyun yang mulus.

“Hentikan!”

Kini kepalan tangan Sehun membeku di udara. Keduanya –Sehun dan Kyuhyun- menatap Yuri yang sedang berdiri di samping pohon besar. Dengan mata membulat sempurna, Yuri menghampiri mereka dan melepaskan cengkraman tangan Sehun dari kerah baju Kyuhyun.

“bisakah kalian jelaskan apa maksud pembicaraan kalian tadi?” tanya Yuri dingin sembari menatap tajam kedua namja di hadapannya.

Kyuhyun menyentuh kedua bahu Yuri sambil tersenyum. “apa maksudmu Yuri-sshi? Kami hanya membicarakan tentang misi ini”

“misi mengamankanku?! Katakan Apa Maksudnya!” teriak Yuri sambil menghempaskan tangan Kyuhyun kasar.

“Yuri noona tenanglah. Dengarkan penjelasanku” kini Sehun melangkahkan dirinya mendekati Yuri namun Yuri refleks mundur dan menggelengkan kepalanya.

“Cukup! Katakan apa yang kalian sembunyikan dariku? Misi mengamankanku? Dan siapa itu Donghae? Misi yang lalu? Misi yang menjadikanku hilang ingatan dan apa itu ada hubungannya dengan namja bernama Donghae itu?! Cepat jelaskan!”

“noona kau salah paham”

“salah paham katamu? Jelas-jelas aku mendengar pembicaraan kalian. Apa kalian masih ingin menyangkalnya dan mengatakan kalau aku hanya salah paham? Kau bercanda?”

Tubuh Yuri ini bergetar, matanya memanas bahkan genangan air matanya sudah menumpuk di pelupuk matanya, siap terjun kapan saja. Sebenarnya Sehun sangat tidak tega melihat Yuri seperti itu, ketika ia melangkah lagi untuk menenangkan Yuri, Kyuhyun bicara.

“Sehun~ah, tolong kemas kembali tenda. Kita akan pulang ke Seoul” ujar Kyuhyun membuat Sehun menatapnya heran. “lakukanlah” mau tak mau Sehun beranjak meninggalkan Kyuhyun dan Yuri berdua untuk berkemas kembali.

Yuri mengatur napasnya yang sebelumnya memburu. “siapa kau? Kau bilang baru pertama kali bertemu dan berkerja sama dengan Divisi X, tapi sepertinya kau ada hubungannya dengan misi sebelumnya yang ku tangani. Kau berbohong karena aku hilang ingatan? Huh. Dan bahkan Yunho oppa juga?!”

“aku Cho Kyuhyun. Bukankah aku sudah memperkenalkan diriku di depanmu?” jawab Kyuhyun sambil melangkah mendekati Yuri.

Saat Yuri ingin kembali berkomentar. Dengan cepat Kyuhyun meraih tengkuk Yuri lalu mencium yeoja itu. Membuat Yuri hanya bisa membelakakkan matanya tak percaya.  Tubuhnya pun beku seketika.

TBC

Annyeong^^ kali ini aku akan mencoba menyajikan ff chapter. Dan setiap lanjutannya akan di post setiap hari jum’at esoknya. (jika tidak ada halangan)

Semoga menghibur para readersdeul^^ dan jangan lupa tinggalkan support untuk authornya yaa^^

Mianhe kalo typo bersebaran.

29 comments

  1. Hai aku lilik salam kenal
    Apa sebenernya hubungan yuri donghae kyuhyun. Penasaran. Di tunggu kelanjutannya ^^

  2. Yak… tbc nya mengganggu bgt. kangeeeen bgt sm ff kyuri mbak lee midah nggak pernh bt lg cey… Mn yg bkal jd couplex yuri y, kyuhyun ato sehun? Mana aja boleh… ^^

  3. cingu ceritanya seru bgt!!!!!!kok hae oppa dibawa” sie??apa hbungan hae oppa ama misi sbelumnya?dan sbnernya hae oppa sama kyuppa itu ada hbungan apa ama yuleon??mkin pnasaran,dtnggu next part ya cingu.jngan lama” ya updatenya,,hehhehhe^^ keep writing and fighting!!!

    1. Donghae oppa nyempil karena mau narsis nih, hehe.
      semua pertanyaan nanti juga akan terjawab di chap selanjutnya. (atau selanjutnya lg)
      sabar ya, tunggu jum’at depan. hehe

  4. Aaaa!!! Seruuu sama jalan ceritanyyaa. Bikin penasaraan tentann kejadian masa lalu yuriii. Ditungguu jumat depaann^^ smogaa lancaaar slaluuuu~ kkkkk
    Fighhting!

  5. annyeong 🙂 aku baru sempet komen nih hehe… eonni aku masih dibuat penasaran ama nih ff,pengen tau kelanjutanya. yuri bakal ama kyuhyun apa sehun?aku harap sih ama kyuhyun hehe 😀
    eonni ddaebak ^_^ next chap jangan lama” ya eon

  6. Bagussss sayy… Ff nya keren banget, jadi penasaran ama si donghae, dan tentang misi sebelumnya, ditunggu ya^^

  7. yaah kok yg nyium yuri kyuhyun sih? bkn sehun? hikz.. aku kira ceritanya bakal lebih berat ke yulhun. rupanya kyuri ya? tp aku suka yulhun. jdiin yulhun dong pliiiiz.. hehe.. tlong bykin moment mereka ya thor. gomawo.. ^^

  8. Misi mengamankan yuri…cukup penasaran sama misi sebelumnya yang bikin yuri hilang ingatan…kenapa kyuhyun berasa takut banget ngejalanin misi saat ini bareng yuri dan sehun…apa yang dilakuin kyuhyun di misi sebelumnya sampe bikin sehun kayanya ga begitu suka sama kyuhyun..
    Lanjut part 2

  9. Annyeong aku readers baru ,salam kenal chingu 🙂
    Kyaaa~ffnya keren banget chingu ,feelnya dapet banget ,bahasanya juga ringan ,pokoknya T.O.P BGT deeh 😀

Support for Author ^_^