Your Smile Following Me (Shoot 2/End-Part A)

yoursmilefollowingme

Author :

Kwon Heirin

Artworker :

Oxybsh at 2nd Poster Designer

Main cast :

Kwon Yuri, Wu Yi Fan (Kris), Choi Jong Hoon (Ft. Island), Lee Ji Eun (IU)

Disclaimer :

I just borrow cast. I don’t own cast. I just own story.

Rating :

Teen

A/N :

Sekuel dari Goodbye Summer (ficlet songfic)

The lyric Ft island – only one person from here

Preview Shoot 1

Jong Hoon mengajakku untuk makan malam bersama Ji Eun. Katanya itu ajakannya Ji Eun. Jong Hoon berjalan sambil menggenggam tanganku.

“Ji eun belum datang.” Ujarnya.

Seorang pelayan menghampiri kami tatkala kami duduk.

“Oppa, eonni!” sebuah suara renyah menyapa kami.

Kami berdua berdiri menyambutnya.

“Kris oppa, ini Jong Hoon oppa dan calon pacarnya, Yuri eonni.”

Seketika aku diliputi keadaan tidak nyaman. Aku merasakan perasaan tidak enak.

Kami bersalaman seolah tak pernah kenal sebelumnya.

“Eonni, Kris oppa ini pacar IU,” kata IU.

Ku lihat wajah Kris, ia hanya tersenyum sedikit sekali. Berbeda dengan IU yang terlihat sekali sangat senang.

Pacar IU. Aku seperti tidak suka kata-kata itu. Jelas saja, itu karena aku masih menyimpan perasaan itu.

Masih…..

 

 

Shoot 2 (end)-part A

 

Hal yang menyakitkan adalah

Ketika orang yang kau cintai telah ada yang memiliki

Tanpa kau sempat menyatakan isi hatimu

 

 

Sepanjang perjalanan pulang Yuri benar-benar merasa tidak nyaman. Tidak, bukan sepanjang perjalanan. Namun, semenjak kedatangan Kris bersama Ji eun. Sekarang, ia sudah tahu kalau kekasih Ji eun adalah orang yang dari kecil sudah disukainya.

Yuri berusaha menyembunyikan semua kekacauan yang ada di hatinya di depan Jong Hoon. Jika ia ingin mengikuti hatinya dan tak memakai logika, mungkin sekarang ia sudah di rumah. Menangis sepuasnya ditemani bantal favoritnya di kamarnya.

Jong Hoon memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Yuri melirik Jong Hoon tanpa bertanya. Jong hoon tersenyum mengetahui ketidakmengertian Yuri. Jong hoon terus saja tersenyum melihat ke depan untuk beberapa saat.

“Jong hoon…” panggil Yuri.

Kini ia tersenyum menatap Yuri.

“Mungkin ini saatnya.” Kata Jong hoon membalikkan badannya sedikit menghadap Yuri.

“Saat apa? Aku tak mengerti.” Tanya Yuri memicingkan matanya.

“Menurutmu apa aku ini menyebalkan? Dan bagaimana menurutmu aku ini?”

Yuri memutar bola matanya, “Lumayan, kau sering membuatku kesal. Kau juga sering tiba-tiba muncul tanpa diundang. Kau itu juga sok tahu. Tapi, aku tahu kau sebenarnya baik walau lebih banyak membuatku kesal.” Yuri tersenyum di kalimat terakhir.

“Kenapa opinimu lebih banyak buruknya?” tanya Jong hoon membuat muka sedikit cemberut.

Bukannya menjawab, Yuri malah terkekeh. Jong hoon hanya diam menunggu Yuri menutup bibirnya.

“Oke, kali ini aku mau serius. Aku akan membuat pernyataan dan dilanjutkan dengan pertanyaan singkat.”

“Apa?” tanggap Yuri.

Jong hoon meraih kedua tangan Yuri dan mengenggamnya. Yuri heran dengan apa yang diperbuat Jong hoon.

“Aku…”

“Aku..”

“Aku..”

“Aku mencintaimu. Dan maukah kau menjadi kekasihku, Kwon Yuri?”

Mulut Yuri menganga. Yuri tidak percaya dengan kalimat-kalimat yang baru saja dikeluarkan Jong hoon.

“Ini sungguh-sungguh dari lubuk hatiku.” Jong hoon membawa tangan Yuri pada dada bidangnya membuat Yuri salah tingkah.

“Walaupun aku selalu menyebalkan, tapi aku akan selalu menjaga, menyayangi, dan mencintaimu.”

“Jong hoon,” gumam Yuri sambil menelan ludahnya.

Jong hoon melepas tangan Yuri dengan pelan dan kembali ke posisinya semula.

“Aku tahu, kau pasti terkejut dengan apa yang aku katakan. Tapi, ku mohon kau mau mempertimbangkanku dan menerimaku.”

Usai berkata begitu, Jong hoon menyalakan mesin mobilnya kembali dan melanjutkan perjalanan.

“Ah, iya a.. a.. aku akan memikirkannya”, jawab Yuri bingung.

 

**

 

“Yang benar saja. Ternyata Yuri mengenal Ji eun dan kini ia bahkan sudah tahu.”

Kris terlihat frustasi di atas tempat tidur, pun ia belum mengganti pakaiannya. Ia sangat kehilangan moodnya.

“Kenapa aku harus merasa kesal dengan semua ini?! Kenapa?! Bukankah ia hanya masa laluku?” Kris terbaring menatap langit-langit kamarnya.

“Aku sudah berusaha membuka hatiku untuk gadis lain. Tapi, sekarang ia muncul. Bahkan ia tahu semuanya. Kenapa aku merasa tidak rela ia mengetahui hubunganku? Bahkan tempo hari aku malah mengantarnya.”

“Aku pikir perasaan ku akan biasa saja jika bertemu dia setelah sekian lama, tapi nyatanya…”

 

“Senyum itu terus mengikutiku.”

 

Flashback On

Sebelas tahun yang lalu.

Di tengah keramaian perpisahan sekolah di malam hari, Kris kecil sedang berbicang-bincang dengan teman-temannya. Setelah merasa cukup puas, teman-teman Kris menemui orang tua masing-masing untuk segera pulang.

Kris kecil sendirian berdiri di tempatnya tidak melangkah sama sekali. Ia sedang menunggu orang tuanya. Sebenarnya ia ingin sekali mencari sosok seseorang. Beruntungnya seseorang yang dicarinya sedang berada tepat di hadapannya beberapa meter.

Tidak sengaja kedua mata mereka bertemu. Masing-masing dari mereka hanya diam tanpa ada rasa inisiatif untuk sekedar mengatakan ‘hai’ atau apapun itu. Mereka adalah teman, seharusnya tidak sekaku itu.

Kris merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia ingin mengatakan sesuatu yang penting pada gadis kecil di depannya. Namun, ia tidak berani. Ia sungguh tidak berani.

Gadis di depannya ingin sekali membuat senyuman pada Kris, tapi ia ragu. Ia berpikir, ia belum tentu akan bertemu lagi dengan pria kecil di hadapannya. Tapi, gadis itu bimbang. Bimbang, kenapa Kris berwajah dengan sorot mata dan ekspresi seperti itu?

Di sisi lain ada sesuatu yang mengganjal pada gadis kecil itu. Kebimbangan yang lainnya, akankah ia mengutarakan apa yang ada di hatinya?

Kedua orang tua mereka menghampiri mereka secara hampir bersamaan, tepat di antara keresahan yang sedang melanda diri anak-anak mereka.

 

Flashback off

 

Kris menghela napas.

“Kenapa aku bodoh sekali waktu itu? Hanya diam dan memasang raut wajah seperti itu. pasti dia tidak mengerti. Kenapa aku tidak menghampirinya saja. Bodoh! Bodoh! Bodoh!!” Kris bergumam dan memukul kepalanya sendiri.

Kris beranjak dari kasurnya dan melihat ke sekeliling kamarnya. Ia berdiri dan mengambil sebuah kardus berukuran sedang di lemari besarnya. Di dalamnya terdapat beberapa mainan masa kecil dan buku-buku tulis lamanya. Dia tidak ada keinginan membuangnya. Ia menyukai semua itu. Karena ia ingin menyimpannya.

Ia mengambil sebuah buku tulis dengan judul ‘coret-coretan.’ Sekilas, buku itu memang benar-benar buku coret-coretan seperti judulnya. Tapi, jika dilihat halaman-halaman di dalamnya ada beberapa gambar-gambar lucu khas coretan anak-anak elementary school.

Tanpa sadar, Kris tersenyum sendiri melihat benda-benda itu.

 

Flashback On

Kris kecil sedang menggambar beberapa tokoh dari anime favoritnya. Gadis di sampingnya memandang jengah yang dilakukan Kris di sela-sela pelajaran itu.

“Kenapa kau selalu menggambar itu? Tidak bisakah kau menggambar sosok yang lebih manis. Misalnya Sailormoon, atau Minnie Mouse.” Gadis itu sedikit protes.

“Kau ini cerewet sekali.” Timpal Kris.

Kris lalu menggambar sosok lain di luar anime itu. Ia tersenyum sendiri ketika menggambarnya.

“Ini siapa?” tanya gadis kecil bernama Yuri.

“Ini kau!” Kris tertawa-tawa sambil memegang perutnya karena menurutnya itu sangat lucu.

Yuri terperangah dengan gambar itu.

“Jelek sekali!! Ini bukan aku!” Yuri tidak terima.

Teman-teman yang duduk di depannya menoleh ke belakang karena mendengar suara tawa Kris. Kris menunjukkan gambar itu membuat Yuri semakin kesal dan tidak mau berbicara pada Kris untuk satu hari itu.

Tanpa Yuri tahu, Kris menghapus gambar itu dan menggambar sosok Yuri dengan lebih baik dari sebelumnya saat jam istirahat.

“Kau menggambar siapa?” tanya Tao tiba-tiba membuat Kris kaget dan refleks menutup gambarnya.

“Yak, kau! Ku kira siapa.”

“Kau gambar siapa, seperti gambar gadis ya? Rambutnya panjang.”

“Aish, kau ini mau tahu saja.”

“Oh, ayolah… kau tidak percaya padaku?”

Akhirnya Kris memperlihatkan gambarnya yang hampir jadi itu pada Tao.

“Biar ku tebak, ini siapa?”

Kris menjadi malu dengan menggaruk-garuk kepala dan tengkuknya yang memang gatal.

“Ini.. Kwon Yuri, benar kan?” goda Tao.

Dengan cepat Kris mengambil gambar itu kembali dan mengangguk dengan pelan.

“Kenapa kau tidak mengatakannya?”

“Mengatakan apa?”

“Bodoh, mengatakan padanya. Aku menyukaimu.”

“Bodoh! Kau pikir semudah itu. Lagian kita ini masih kecil.”

“Memangnya kenapa?” tanya Tao polos.

“Ah, sudahlah.”

 

Flashback off

 

*

 

“Eonni….” Panggil Ji Eun saat berada di depan pintu rumah Yuri.

“Eonni…” panggilnya lagi sambil mengetuk pintu.

“Siapa?” pintu di buka dari dalam.

Senyum Ji eun menghilang saat melihat seseorang yang berdiri di ambang pintu.

“Sepertinya aku pernah melihatmu,” gumam Ji eun.

“Kau ini siapa mau mencari siapa?” tanya Suho. Sedangkan yang ditanya masih diam dan berusaha mengingat sesuatu.

“Ah, kau! Kau yang waktu itu menabrakku!” seru Ji eun.

“Apa maksudmu? Menabrakmu? Kapan?” tanya Suho enteng.

“Waktu itu, ketika kau berjalan dengan cepatnya dan menabrakku. Sakit sekali, tahu!”

“Masa sih? Kok aku tidak ingat.”

Ji eun mengerecutkan bibirnya melihat reaksi Suho.

“Bahkan kau tidak meminta maaf padaku,” lanjut Ji eun sedikit jengkel.

“Ya ampun, kau masih mempermasalahkannya. Hei, aku sungguh tidak ingat. Oke oke, kalau itu maumu aku minta maaf. Bagaimana sekarang? Sudah kan?”

“Ada siapa, Suho?” Yuri muncul dari dalam rumahnya.

“Ah, IU!” gumam Yuri saat melihat Ji eun.

Suho melirik keduanya dan masuk ke dalam rumah tanpa sepatah kata.

Yuri langsung menarik tangan Ji eun untuk mengajaknya masuk. “Ayo masuk. Kau mencariku kan?”

Ji eun tersenyum dan seolah lupa masalahnya dengan Suho.

“Eonni, eonni pasti mau ikut kan?” tanya Ji eun dengan sumringah dan mengambil sesuatu dari tasnya.

“Ikut ke mana?” bingung Yuri.

“Nah, ini buat kita!” seru Ji eun memperlihatkan empat buah tiket pada Yuri. Yuri mengambil tiket-tiket tersebut dan memperhatikannya.

Tak lama ia tersenyum, tapi kemudian ia diam.

“Memangnya ini untuk siapa saja?”

“Aku, eooni, Kris, satunya lagi.. aku tidak tahu.”

“Ku pikir Jong Hoon ikut?”

“Aish, eonni… kau pasti tidak melihat tiketnya dengan teliti.”

Yuri menatap kembali salah satu tiket tersebut.

“Hah? Kok bisa ada gambar Jong hoon?”

“Iya, eonni sekarang dia sudah bergabung dengan Lee Hongki membuat suatu band bernama Ft. Island?”

Mulut Yuri menganga karena kagetnya.

“Bagaimana bisa IU?”

Ji eun mengeluarkan puppy eyesnya.

“Iya, dia sengaja tidak memberitahukan pada eonni. Katanya biar eonni terkejut.”

Yuri mengangguk, “Ya, dan aku benar-benar terkejut sekarang.”

“Ah, ya aku ingat dia pernah mengajakku ke tempat latihan bandnya.” Yuri teringat tempo hari saat Jong hoon menemaninya.

“Jadi, nanti kita bertiga akan ke Busan menonton Jong hoon oppa setelah itu kita ke pulau Jeju?”

“Benarkah? Sepertinya menyenangkan. Berarti sisa satu tiket ya?”

“Hmm, terserah eonni mau mengajak siapa. Jadi, ini semua dipegang eonni saja ya.”

 

*

 

‘Seharusnya ini menjadi menyenangkan. Tapi, dengan kehadiran Kris apa aku bisa bersikap biasa saja. Kalau aku bilang tidak jadi ikut pasti IU akan kecewa. Aku akan berusaha bersikap tenang. Kris itu bukan siapa-siapaku. Ia hanya teman masa kecilku. Lagipula, ia sekarang milik IU. Mengapa aku harus memikirkanya. Toh, dia pasti menganggapku hanya teman kecilnya juga.’ Batin Yuri.

Yuri tersenyum getir dan merasa sakit di bagian hatinya.

 

Yuri dan Suho berjalan cepat menuju tempat check in sembari mencari Ji eun dan Kris. Ji eun melambaikan tangan saat melihat Yuri. Senyumnya merekah, tapi bibirnya tertutup kembali saat melihat Suho. Ia tidak menyangka jika Yuri mengajak Suho. Setelah dipikir lagi wajar saja, karena Suho adiknya. Ia tahu dari foto-foto di ruang keluarga Yuri.

 

Sesampainya di Busan.

“Aku senang sekali. Sudah lama tak kemari.” Celoteh Ji eun.

Kris dan Yuri hanya menanggapi dengan senyuman. Sedangkan Suho hanya memperlihatkan wajah datarnya.

Ji eun sering sekali menggandeng Kris. Membuat Kris salah tingkah entah mengapa.

“Eonni, dari sini kita akan ke hotel sebentar, lalu langsung mengunjungi Jong hoon oppa.”

Yuri mengiyakan dan mengacak rambut IU. Ia merasa gemas dengan gadis itu.

 

Yuri duduk di antara Ji eun dan Suho di bangku VIV. Mereka menikmati penampilan Jong hoon dan teman-temannya. Mereka semua menikmati dengan antusias. Kecuali Kris, ia hanya berekspresi dengan wajah datar. Atau tersenyum seperlunya. Sesekali Kris mencuri pandang untuk melirik Yuri saat tubuhnya bersandar pada sofa. Mereka juga menggoyang-goyangkan lightstick di tangan mereka.

“Baiklah..” kata Lee Hongki.

“Lagu yang berikut sebelum ke lagu penutup adalah salah satu lagu favorit dari salah satu personil kami, Only One Person. Apakah itu menggambarkan perasaannya? Saya juga tidak tahu. Jadi, selamat mendengarkan!” Hongki tersenyum dan mulai berkonsentrasi kembali untuk menghasilkan suara emasnya.

 

 

Aku hanya tahu satu gadis, dan aku hanya mencintai satu gadis

Aku tidak tahu akan berubah menjadi beban

Sepertinya kau akan datang hari ini, aku merasa seperti aku akan mati

Tapi aku tidak bisa mati

 

Aku tahu aku hanya akan mencintai satu orang

Aku tahu aku hanya akan menunggu satu orang

Kedua kakiku tidak bisa pergi kemana pun

Aku akan hidup dengan penyesalan

 

Setiap hari aku menunggu satu gadis

Air mata dalam hatiku begitu penuh

Air mata mungkin akan meluap

 

Aku tahu aku hanya akan mencintai satu orang

Aku tahu aku hanya akan menunggu satu orang

Kau bilang kau akan mencari orang lain untuk mencintai

Kedua kakiku tidak bisa pergi ke mana pun

Aku akan hidup dengan penyesalan seumur hidup

 

Karena aku berusaha keras demi cinta

Berhenti ketika sia-sia mengejar bintang-bintang itu

 

Aku tahu aku hanya akan melihat satu orang

Aku tahu aku hanya akan memeluk satu orang

Karena mencintai yang lain tidak dapat menyentuh hatiku

Jika itu bukan kau, maka tidak ada cinta

 

Aku tahu aku hanya mencintaimu

Aku akan menunggu mu di sini

 

 

Yuri menikmati dan mencerna lirik dan alunan melodi lagu. Ia merasa lagu itu mengenai perasaannya. Ia terharu. Yuri kembali teringat ungkapan cinta Jong hoon di hari-hari sebelumnya untuknya.

Kris melengos. Hatinya tak karuan.

“Aku tahu, pasti lagu ini buat Yuri eonni. Jong hoon oppa menanti Yuri eonni.” Gumam Ji eun menyenggol lengan Yuri.

Yuri, Kris, dan Suho sontak menoleh Ji eun. Kris melirik Yuri untuk melihat ekspresi wajahnya.

“Ah, masa iya? Bisa jadi bukan kan?” Yuri mencoba menyangkal.

“Eonni, aku harap eonni akan cepat memiliki status dengan Jong hoon oppa. Iya kan Kris oppa?” Ji eun menoleh Kris untuk mendapat anggukan darinya.

“Eh, i.. i.. iya”, jawab Kris sedikit ragu-ragu.

Ji eun tersenyum. Suho menatap noonanya, mencoba memahami kegugupan di wajahnya.

 

*

 

“Daebakkk!” Ji eun berteriak keras saat menemui Jong hoon di belakang panggung. “Oppa, kau romantis sekali.”

Jong hoon mengabaikan Ji eun dan menghampiri Yuri di belakangnya dan langsung memeluknya. Ia tersenyum pada Yuri yang membuat Yuri mau tak mau ikut tersenyum. Yuri memberikan kedua jempolnya untuk penampilan Jong hoon.

“Yak, Jong hoon oppa! Kau malah mengabaikanku!” Ji eun pura-pura cemberut dan bergelayut manja pada tangan panjang Kris.

 

“Sebentar ya, aku akan menemui yang lain dulu baru kita pulang bersama.” Ujar Jong hoon.

 

“Noona-ah, sepertinya setelah ini aku kembali ke Seoul saja. Di sini aku hanya menjadi obat nyamuk saja.” Bisik Suho yang mencoba membaca suasana.

“Kau tidak ingin ikut kami ke Pulau Jeju?”

“Ingin, tapi kalau tidak begini.”

“Ya, terserah kau saja.” Yuri berbicara pelan.

 

“Aku ke dalam sebentar ya, aku ingin berfoto bersama oppadeul yang lain. Ada yang mau ikut?” tanya Ji eun melirik Kris, Yuri, dan terakhir Suho. Dan dia tidak mendapatkan jawaban.

“Aku titip tanda tangan saja”, celetuk Yuri.

“Ah, baiklah.” Ji eun melenggang pergi tanpa mereka.

Yuri sedang tidak mood. Padahal ia sangat menyukai Lee Hongki sebagai idola.

 

Suho melirik Yuri dan Kris yang hanya diam. Padahal ia tahu Yuri mengenal Kris. Jadi, ia mencoba mencairkan suasana.

“Hyung, kau masih ingat aku kan?” tanya Suho. Kris tersenyum dan mereka saling berjabat tangan.

“Hyung, berpacaran dengan gadis itu ya?”

“Maksudmu Ji eun?’

“Ne, memangnya kenapa? Ah, tidak apa-apa. Hanya bertanya saja. Sudah berapa lama?”

Yuri pura-pura tak memperhatikan pembicaraan mereka. Namun, sebenarnya ia mendengarkannya.

“Dua tahun.”

“Oh..” Suho berjingkrak sedikit.

“Kau kenapa?” tanya Kris.

“Sepertinya aku mau buang air kecil. Aku titip Yuri noona ne?” tanpa mendengar jawaban iya, Suho langsung berlalu begitu saja.

 

Kris mencoba menghampiri Yuri dengan langkahnya sedikit demi sedikit.

“Kau tidak berubah”, gumam Kris.

Yuri menoleh.

“Maksudku dari kecil wajahmu tidak berubah,” jelas Kris.

Yuri tersenyum malu mendengarnya.

“Hubungan kalian sudah cukup lama juga ya?” tanya Yuri basa basi.

Kris tersenyum. “Aku berusaha mencintai IU.”

“Maksudmu?”

“Ada seorang gadis, gadis yang sudah lama ku kenal. Aku pikir cintaku padanya hanya sebatas cinta masa kecil. Ku pikir perasaan itu akan berlalu saja. Nyatanya, hingga aku sebesar ini. Aku masih memiliki rasa padanya. ”

Jantung Yuri berdegup mendengar perkataan Kris.

“Di sisi lain, aku tidak bisa menyakiti IU. Aku merasa lagu yang berjudul Only One Person tadi sesuai dengan gambaran hatiku,” Kris berkata tanpa melihat Yuri.

Yuri tersentak dan dengan memberanikan diri Yuri mencoba bertanya, ”Memangnya siapa gadis yang telah lama kau kenal? Apa aku mengenalnya?”

Kris menoleh ke arah Yuri. Menatap mata Yuri.

 

“Gadis, itu..”

 

 

 

 

To be continue

 

Hai, aku menunggu review dan komentar kalian sebagai spirit ku. kamsahamnida ne ! 😀 (bow)

13 comments

  1. woahh~ Rin-chan, akhirnya keluar jg end partnya. bt trnyata end buat part A. jd bkal ada part B ya?? duhh,, galau nih. kasian Jong Hoon. si cute nan cakep itu ntar gmna nasibnya? hiks~
    KrisYul kasian yee,, msh saling suka banget bt sulit buat brsama..bt itu sblum kata ajaib “tbc” Kria udh bkin prnyataan. gak sabar nunggu klanjutannya. smoga idenya lancar. ttap smangat ^^

  2. Kenapa tbcnya hadir diwaktu yang g tepat sih
    so yulkris itu dari kecil dah saling suka tp g berani ngungkapin ya?

  3. Dang!! Pdhl sdkt lg kris bakal ngaku klo orang yg dia suka dr dl itu yuri.. knp malah tbc.. huaaa.. tp agak kasian sm jonghoon y? Klo kris sm yuri nti dia sm siapa? Klo IU kan bs sm suho.. hehehe..

    Dtunggu part B nya y authornim.. penasaraan tingkat tinggi nih..

  4. Complicated banget niy,,
    Yuri sama kris aj,, nnti jong hoon nya ntah jumpa ma syapalah, ntah fans a,, teros IU sama suho,,
    Keep writing eonnie

Support for Author ^_^